Anak Krakatau Terus Erupsi, TNI Evakuasi Warga Pulau Sebesi

gunung anak krakatau

topmetro.news – TNI Angkatan Laut mengerahkan KRI Teluk Cirebon 543 untuk membantu evakuasi korban tsunami. Evakuasi juga dilakukan karena aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Evakuasi difokuskan di pulau-pulau yang masih sulit dijangkau.

KRI Teluk Cirebon 543 berhasil mengevakuasi 432 pengungsi dari Pulau Sebesi ke Dermaga Panjang Lampung, Kamis (27/12/2018).

Untuk membawa pengungsi bisa naik ke KRI Teluk Cirebon 543, aparat mengerahkan dua perahu nelayan, perahu karet, dan sekoci.

Evakuasi dilakukan karena Gunung Anak Krakatau yang statusnya sudah naik menjadi siaga. Hingga kini Gunung Anak Krakatau terus erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik.

BACA JUGA: BNPB Sebut Tiga Bencana Besar di Indonesia Merupakan Fenomena Langka

Material Anak Krakatau

Diinformasikan juga, bahwa material abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda memenuhi Kepulauan Seribu, Jakarta. Pantauan media, Kamis (27/12/2018), abu vulkanik mengapung di Perairan Kepulauan Seribu.

Diduga abu vulkanik dari erupsi Anak Krakatau akibat terbawa angin. Namun bisa juga kalau material vulkanik terbawa air. Diketahui, jarak dari Anak Krakatau ke pesisir Kepulauan Seribu sekitar 70 mil.

Puluhan petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu terlihat sibuk membersihkan abu dan kerikil kecil yang menutupi permukaan pantai di Kepulauan Seribu.

Material vulkanik diperkirakan masih akan memenuhi Kepulauan Seribu mengingat Anak Krakatau masih terus erupsi. Bahkan kini status Anak Krakatau naik dari waspada menjadi siaga.

Pantau Aktivitas Gunung

Sebagaimana diketahui, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikan status aktivitas Gunung Anak Krakatau dari waspada menjadi siaga. Status siaga terhitung mulai Kamis (27/12/2018 pukul 06.00 WIB.

“Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental hingga 26 Desember 2018 maka tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau ditingkatkan dari level dua yaitu waspada menjadi level tiga yaitu siaga,” ujar Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.

Antonius mengatakan hingga kini pemantauan masih terus dilakukan untuk melihat perubahan pola aktivitas Anak Krakatau.

“Pemantauan secara intensif dan continue (berlanjut) tetap dilakukan guna memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau. Apabila ada perubahan sewaktu-waktu dalam pola aktivitas Gunung Anak Krakatau ini akan ditinjau ulang baik itu menaikan ataupun menurunkan” tambah Antonius.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment